Ketegangan antara Iran dan Israel telah berlangsung lama, dengan serangkaian serangan dan balasan yang semakin intensif. Pada 13 Juni 2025, serangan udara besar-besaran Israel ke fasilitas nuklir dan militer Iran memicu balasan dari Iran yang meluncurkan puluhan rudal balistik ke wilayah Israel. Serangan ini menyebabkan sirene meraung di Tel Aviv dan ledakan di Bandara Internasional Mehrabad, Teheran, menandai eskalasi signifikan dalam konflik ini.

Bagian 1: Latar Belakang Konflik
Konflik antara Iran dan Israel telah berlangsung selama lebih dari dua tahun, dimulai dengan serangan udara Israel ke fasilitas nuklir Iran pada April 2023. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan pada fasilitas nuklir Iran dan menewaskan beberapa ilmuwan nuklir Iran. Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel, yang memicu serangkaian serangan dan balasan antara kedua negara.
Bagian 2: Serangan Israel ke Iran
Pada 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir dan militer Iran, termasuk situs pengayaan uranium di Natanz dan fasilitas militer di Teheran. Serangan ini menewaskan sedikitnya 78 orang, termasuk beberapa pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran. Serangan ini juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur militer dan nuklir Iran, memperburuk ketegangan antara kedua negara.
Bagian 3: Balasan Iran
Sebagai balasan atas serangan Israel, Iran meluncurkan puluhan rudal balistik ke wilayah Israel pada malam hari. Serangan ini menyebabkan sirene meraung di Tel Aviv dan ledakan di Bandara Internasional Mehrabad, Teheran. Di Israel, serangan ini menewaskan tiga warga sipil dan menyebabkan kerusakan signifikan pada beberapa bangunan dan infrastruktur. Di Teheran, serangan ini menyebabkan kebakaran besar di Bandara Internasional Mehrabad, yang merupakan salah satu bandara utama di Iran.

Bagian 4: Reaksi Internasional
Serangan ini memicu reaksi dari komunitas internasional. PBB mengutuk kekerasan dan menyerukan de-eskalasi segera. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi. Namun, beberapa negara di kawasan, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, mendukung serangan Israel, sementara negara-negara seperti Rusia dan China mengutuk serangan tersebut dan menyerukan dialog.
Bagian 5: Dampak Ekonomi dan Sosial
Konflik ini telah menyebabkan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. Harga minyak dunia melonjak tajam akibat ketegangan di Timur Tengah, yang merupakan jalur penting bagi pasokan energi global. Di Israel, serangan ini menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan menurunnya aktivitas ekonomi. Di Iran, serangan terhadap fasilitas militer dan nuklir menyebabkan kerugian besar dan memperburuk kondisi ekonomi yang sudah sulit.
Bagian 6: Prospek Perdamaian
Meskipun ketegangan meningkat, ada beberapa upaya untuk mencapai perdamaian. Beberapa negara, termasuk Oman dan Qatar, menawarkan untuk menjadi mediator dalam negosiasi antara Iran dan Israel. Namun, baik Iran maupun Israel menunjukkan sedikit minat untuk terlibat dalam dialog langsung, masing-masing dengan alasan dan kepentingan mereka sendiri.

Kesimpulan
Serangan balasan Iran ke Israel pada 13 Juni 2025 menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lama antara kedua negara. Dengan dampak yang luas baik secara manusiawi maupun ekonomi, situasi ini menyoroti pentingnya upaya diplomatik untuk mencegah konflik lebih lanjut dan mencapai perdamaian yang langgeng di kawasan Timur Tengah.