Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi ajang penting bagi Timnas Indonesia untuk menunjukkan kualitas dan ambisi mereka. Namun, dalam dua laga krusial melawan China pada 5 Juni dan Jepang pada 10 Juni 2025, nama Ragnar Oratmangoen tidak tercantum dalam daftar pemain yang dipanggil. Absennya pemain yang sebelumnya tampil impresif bersama Timnas ini menimbulkan pertanyaan di kalangan penggemar dan media.
Kondisi Fisik Ragnar Oratmangoen
Salah satu faktor utama yang menyebabkan Ragnar tidak dipanggil adalah kondisi fisiknya yang belum pulih. Sejak akhir Maret 2025, Ragnar mengalami gangguan kesehatan akibat serangan virus, yang membuatnya absen dalam beberapa pertandingan bersama klubnya, FCV Dender. Pelatih FCV Dender, Vincent Euvrard, mengonfirmasi bahwa Ragnar masih dalam masa pemulihan dan belum dapat kembali bermain.
Kondisi ini tentu menjadi pertimbangan bagi pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dalam menentukan skuad untuk laga penting tersebut. Ketersediaan pemain dalam kondisi fisik terbaik menjadi prioritas untuk menghadapi lawan-lawan tangguh seperti China dan Jepang.
Dinamika Internal Timnas Indonesia
Selain faktor fisik, dinamika internal tim juga memainkan peran penting dalam keputusan pemanggilan pemain. Pada awal 2025, terjadi pergantian pelatih di Timnas Indonesia, dengan Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong. Perubahan ini tentu mempengaruhi komposisi skuad dan strategi permainan yang diterapkan.
Ragnar Oratmangoen sendiri mengungkapkan keterkejutannya atas pemecatan Shin Tae-yong, yang menurutnya dilakukan tanpa alasan yang jelas. Ia merasa bahwa pergantian pelatih tersebut tidak tepat waktu, mengingat Timnas Indonesia sedang dalam tren positif.
Perubahan pelatih dapat mempengaruhi hubungan antara pemain dan staf pelatih, serta mempengaruhi keputusan pemanggilan pemain. Meskipun Ragnar memiliki kualitas individu yang baik, dinamika internal tim dan kebijakan pelatih baru mungkin menjadi faktor yang memengaruhi absennya dirinya dari skuad.
Alternatif Strategi Pelatih
Pelatih Patrick Kluivert tentu memiliki pertimbangan matang dalam menentukan komposisi skuad. Dengan absennya Ragnar, pelatih mungkin memilih untuk memanfaatkan pemain lain yang lebih siap secara fisik dan memiliki pemahaman taktik yang sesuai dengan strategi yang diterapkan.
Selain itu, pelatih juga dapat menyesuaikan formasi dan strategi permainan untuk memaksimalkan potensi pemain yang tersedia. Fleksibilitas dalam pendekatan taktik menjadi kunci untuk menghadapi tantangan dalam laga-laga penting tersebut.
Kesimpulan
Absennya Ragnar Oratmangoen dari skuad Timnas Indonesia untuk laga melawan China dan Jepang disebabkan oleh kombinasi faktor fisik dan dinamika internal tim. Kondisi kesehatannya yang belum pulih sepenuhnya menjadi pertimbangan utama, sementara perubahan pelatih dan strategi tim juga memengaruhi keputusan pemanggilan pemain.
Meskipun demikian, peluang Ragnar untuk kembali membela Timnas Indonesia tetap terbuka, tergantung pada perkembangan kondisi fisiknya dan keputusan pelatih dalam menyusun skuad untuk laga-laga selanjutnya. Dukungan dari penggemar dan performa impresif di level klub dapat menjadi faktor penentu dalam pemanggilan pemain ke timnas di masa depan.
Baca Juga : Golkar Dukung Penindakan Tegas Ormas Pengganggu Investor dan Iklim Usaha